Tuesday, September 30, 2014

Siapa Kamu dan Bisa Apa Kamu 10

Jadi initinya Aku ini bukan siapa2. Dan aku ga bisa apa2. Aku sempat putus asa. Dan aku tidak bekerja lagi di proyek kakak ipar aku. Aku berteman dengan teman proyek ak yang kebetulan dekat dengan rumah kakak aku. Di kota Medan inilah ak salah bergaul lagi. Aku mulai minum2an lagi dan konsumsi narkoba lagi. Bahkan lebih parah lagi ak punya pacar di kota ini. dan pacar aku mau menyerahkan segalanya buat aku. Disinilah aku bisa merasakan yang kata orang surga dunia. Berkelahi, minum2an keras dan narkoba teman keseharian aku. Untuk menuhi kebutuhan aku, selain dari kakak aku, aku bekerja sebagai tukang parkir di salah satu kantor pos di kota medan ini. Setahun lebih berlalu, akhirnya proyek selesai, orang tua aku dan keluarga kakak aku pulang ke cilegon. Tapi aku harus tetap di medan bersama adik perempuan aku yang masih sekolah smp kelas 3 waktu itu. aku menunggu lulus adik aku yang kurang dari 2 bulan lagi. Sepeninggal Keluarga aku, Pergaulan aku semakin parah. Adik aku tinggal di rumah tetangga kakak aku, yang kebetulan sudah menganggap kami saudara. Jadi aku di rumah kontrakan kakak aku. Aku bisa bebas ajak teman lelaki dan perempuan aku ke rumah kakak aku yang sudah pulang ke cilegon. Di kota medan ini aku punya teman yang baik. Dan dia masuk dalam bagian dari cerita aku ini di kota jakarta nanti. Setelah adik aku lulus smp kami pulang ke Cilegon. Setelah sampai Cilegon, hidup aku masih seperti dulu. aku habiskan waktu untuk bermain dan bermain. Tidak ada terlintas oleh aku soal masa depan aku. Aku seorang pemimpi. Hidup aku hanya di penuhi mimpi. Sekembalinya aku ke Cilegon, Agak berubah memang di sana. Tempat hiburan bertambah banyak. Tentu harus banyak uang juga untuk mendapat semua hiburan itu. Untuk mendekati wanita pun aku perlu uang. Sedangkan ak ga bisa selalu mengandalkan kakak aku. Kehidupan di cilegon harus di tunjang dengan uang yang banyak. Karna di sini terlalu banyak hiburan. Dan wanita pun yang menarik menurut dia adalah yang banyak uangnya. Terus bagaimana dengan cita2 aku mencari wanita yang kaya, sedangkan wanita itu sendiri mencari lelaki yang mapan. Wajah aku ya ga seperti onky alexander. Hari demi hari aku banyak merenung, memikirkan nasib aku seperti ini. Tidak punya pendidikan tinggi, tidak punya modal usaha, tidak punya teman ataupun saudara yang bisa membantu soal masa depan aku. Tapi aku yakin doa seorang ibu dan bapak aku selalu menyertaiku. Sudah lama aku ga melihat dan bergabung dengan teman2 kampung aku. Dengan uang yang pas pasan aku pulang ke lampung ingin melihat keadaan teman2 kampung aku. Apa mereka sudah bekerja di kantoran atau kuliah atau yang lainnya. Karna aku yakin mereka bisa hidup lebih baik dari aku. Dan siapa tau mereka bisa bantu aku. Sesampainya ak di kampung kelahiranku Teluk Betung, ternyata di luar dugaan aku. hampir semua teman2 aku juga pengangguran. Bahkan banyak yang suka berjudi taruhan bola. dan sebagian menjadi bandar narkoba. Sepertinya tidak ada harapan buat aku tinggal di kampung yang semakin parah ini. Dengan uang yang ada, aku pergi lagi ke Cilegon. di rumah kakak aku di Cilegon ak lebih banyak merenungi nasib aku. bersambung .............

SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 comments: